Text
(Ebook) Konspirasi Alam Semesta
Oleh karena ia terlahir dari ayah seorang “ekstapol”, Juang Astrajingga harus selalu siap untuk menghadapi segala cemoohan dan celaan dari orang lain, termasuk tetangganya. Juang seorang pria yang memiliki penampilan fisik yang cukup menarik, meski memiliki brewok tipis dan kumal yang menghiasi wajahnya, serta alis tebal yang mendukung sepasang mata tajam miliknya.
Juang pernah menjadi seorang petualang yang kerap lompat dari satu pelukan ke pelukan lainnya. Bagi Juang, pelukan adalah pelukan, soal perasaan, itu berbeda cerita.
Bandung, September 2011, Juang sedang mencari sebuah buku yang langka. Di saat itu, Juang tidak sengaja menabrak seorang wanita. Buku-buku yang ada di sekitar mereka pun terjatuh, dan secara tidak sengaja lagi, mata mereka saling bertemu ketika Juang hendak mengembalikan buku-buku yang terjatuh itu.
Tatapan pertama dengan wanita itu seolah membuat dunia Juang berhenti bergerak. Benar-benar, tidak ada yang akan tahu apa yang direncanakan alam semesta. Ketika Juang ingin melaksanakan tugasnya untuk mewawancarai seorang anak dari sinden Shinta Aksara, seseorang yang memiliki suara indah, dan membanggakan bangsa ini di kancah internasional, tetapi seperti dilupakan oleh bangsanya sendiri.
Seorang yang akan diwawancarai Juang itu adalah Ana Tidae, anak dari seorang sinden terkenal, yang juga merupakan wanita yang kala itu ditabrak Juang ketika berada di toko buku. Berawal dari tabrakan di toko buku, bertemu lagi untuk melaksanakan tugas, hingga naik bianglala berdua, dan merencanakan untuk mendaki bersama.
Hubungan Juang Astrajingga dan Ana Tidae menjadi semakin dekat. Senja memang akan membawa kita menemui kegelapan, tetapi jika kita mengetahui cara untuk bersyukur, kita akan menemukan banyak bintang dalam gelap yang dapat kita nikmati. Senja menjadi awal dari kisah cinta Juang dan Ana.
Juang yang merupakan seorang jurnalis harus melaksanakan tugas yang menuntutnya menempuh perjalanan yang berisiko. Juang kemudian harus meninggalkan Ana yang baru saja merasa nyaman menjalin hubungan dengannya untuk melaksanakan tugas itu.
Ketika Juang pulang dari perjalanannya selama berbulan-bulan itu, semesta kembali menguji Juang dengan memberikan kabar bahwa sang ibunda masuk rumah sakit, karena sakit lambungnya kian bertambah parah. Lagi-lagi, Juang harus kuat untuk bertahan dan menerima kenyataan pahit yang sedang dialaminya.
Hingga, ibunda Juang pergi meninggalkan dirinya dan dunia, dan Juang pun kehilangan cahaya hidupnya. Juang sontak memaki dirinya sendiri yang belum sempat mengabdi kepada sang ibu. Ana sangat paham dengan keadaan Juang yang sedang berduka, karena kepergian ibunya.
Maka itu, Ana memutuskan untuk tidak memberitahu Juang terkait dirinya yang harus melakukan operasi pengangkatan tumor yang tumbuh di bagian belakang kepalanya. Belum sempat Juang Ana memberitahu keadaannya, Juang menemukan Ana berada dalam pelukan Deri. lelaki yang masih mengharapkan Ana untuk kembali ke pelukannya.
Juang tentunya merasa kecewa. Maka itu, Juang akhirnya memutuskan untuk melarikan diri ke Nias, sekaligus untuk melaksanakan tugasnya. Cemburu membuat Juang tak bisa mengendalikan egonya.
Ana masih enggan melakukan operasi, karena ia mempertimbangkan keadaan sang ayah yang merupakan seorang pensiunan. Ana kemudian hanya menyerahkan hidupnya kepada semesta, kepada takdi. Ia berpasrah diri jika memang tidak dapat melanjutkan kehidupannya.
Sebuah pesan dari Ayah Ana membuat Juang langsung kembali ke Bandung dan pergi meninggalkan Nias. Juang lagi-lagi menyesal dan mengutuk dirinya sendiri, karena egonya begitu tinggi.
Juang pulang menemui Ana yang sedang berbaring di rumah sakit. Juang lantas berusaha meyakinkan Ana untuk melakukan operasi, tidak ada harga yang dapat membayar nyawa. Juang juga meyakinkan Ana bahwa ia cukup kuat untuk berbagi penderitaan dengannya.
Pada akhirnya, Ana yang penuh rasa optimis dan tak berhenti berjuang, kemudian mampu menjadi gadis tangguh dan periang kembali. Tumor kecil di kepalanya telah lenyap. Juang dan Ana kemudian menikah.
Mereka berdua hidup sederhana di sebuah rumah yang berlokasi di perkebunan teh. Mereka berdua berjanji untuk saling mendampingi hingga hari tua, hingga maut memisahkan mereka berdua.
Juang lagi-lagi harus melaksanakan tugasnya dan pergi meninggalkan Ana. Juan kini harus pergi untuk membantu sahabatnya yang terkena letusan Gunung Sinabung. Sekuat apapun Ana menahan Juang untuk tidak pergi, keputusan Juang tidak akan berubah.
Juang kemudian pergi meninggalkan Ana yang ternyata sedang mengandung buah hati mereka. Juang membantu korban bencana meletusnya Gunung Sinabung dengan mengerahkan segala kemampuannya.
Namun, naas nasibnya, Gunung Sinabung ternyata belum sepenuhnya stabil. Ketika Juang sedang mengevakuasi warga yang enggan untuk mengungsi, awan panas dari Gunung Sinabung kembali menyembur.
Awan panas itu membinasakan banyak orang yang berada di sekitarnya, termasuk Juang yang sedang bergerilya mengabdi. Buah hati Ana dan Juang kemudian lahir. Ilya Astrajingga namanya, ia menjadi pengganti Juang yang akan menemani Ana.
ILYA, merupakan kata terindah dalam kehidupan percintaan Juang dan Ana. I Love You, Always.
P7001813 FIE k | 813 FIE k | My Library (800-899) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain