Text
Cinta Tak Kenal Batas Waktu
Candra belum dapat melupakan Fabian meskipun telah setahun berlalu. Setiap kali ke Bandung, selain mengunjungi makam Fabian, ia pun menapak tilas tempat-tempat penuh kenangan mereka berdua. Dia masih merasa Fabian ada di sampingnya.
Setengah hatinya menyadari bahwa tindakannya ini sia-sia dan konyol. Namun, rasa tak mau kehilangan menggenggam erat hati Candra. Sebuah surat dari mendiang Fabian menyadarkannya bahwa cinta mereka tak akan berubah. Namun Candra harus merelakannya dan merengkuh cinta lain.
Karena hidup itu pendek, cinta itu panjang. Cerita novel ini dimulai di atas kereta yang sedang melaju. Tokoh “aku” alias Candra sedang berbincang dengan seorang ibu asal Surabaya bernama Rasmi. Bu Rasmi bertanya, siapa yang akan menjemput Candra saat tiba di stasiun nanti? Candra hanya menjawab bahwa ia akan naik taksi saja.
Kisah yang ditulis oleh Wulan Murti ini sarat duka. Kita disuguhi kesedihan yang dialami Candra setiap saat, kenangan-kenangan yang menguar di sekelilingnya. Kita juga dibawa ke masa bahagia mereka dan merasa tertegun saat melihat keadaan sekarang. Beda banget rasanya. Namun, rupanya penulis tak lupa memberi harapan. Ada sesuatu di ujung jalan jika kita bersedia mengikhlaskan apa yang sudah terlanjur terjadi.
Penuh teka-teki. Itulah novel ini. Penulis menyimpan beberapa rahasia dan baru kemudian dibuka perlahan-lahan pada akhir kisah. Kita digiring untuk membaca lebih banyak supaya mengetahui rahasia di balik semua itu. Alurnya terkait satu sama lain dan tak putus hingga halaman terakhir.
P7001813 WUL c | 813 WUL c | My Library (800-899) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain