Text
OMBAK DI PALUNG HATI
“Kami terlalu sibuk untuk menuntut kesempurnaan masing-masing pada saat itu, tanpa menyadari bahwa kami hanya sempurna bila saling melengkapi.”
Kadangkala, semesta bisa begitu hebat dalam mengombang-ambing perasaan. Seperti perasaanku yang ditarik dalam bahagia, lalu dilebur dalam luka yang tiada obatnya. Perceraian, satu kata yang menghasilkan pukulan batin begitu menyakitkan dan luka tak kasat mata.
Menikah di usia muda dengan segala keegoisan dan gengsi tanpa komunikasi yang baik menciptakan jurang pemisah diantara kami. Sampai akhirnya kata perceraian menjadi penutup kelam kehidupan pernikahan yang awalnya kuidam-idamkan. Kupikir, semua telah berakhir, hingga pertemuan kembali dengan Azka Layendra, sosok sandaran yang dulu selalu ada membuatku kembali dalam kenangan masa lalu.
Haruskah aku dipermainkan oleh takdir dengan orang yang sama untuk kedua kalinya?
P7001813 GIT o | 813 GIT o | My Library (800-899) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-12-04) |
Tidak tersedia versi lain