Text
Cut Nyak Dien
Seperti kita ketahui, peperangan di Aceh menghabiskan waktu puluhan tahun. Kalau di daerah-daerah lain Belanda menghadapi peperangan rakyat hanya dalam beberapa tahun saja, tetapi lain halnya ketika Belanda berhadapan dengan pejuang-pejuang Aceh. Mereka harus menghadapi Aceh tidak kurang dari empat puluh tahun lamanya!
Di antara pendekar Aceh yang terkenal namanya dalam peperangan selama melawan kompeni Belanda adalah Cut Nyak Dien seorang pahlawan wanita.
Cut Nyak Dien pertama kali bersuamikan Teuku Ibrahim kemudian menjadi istri Teuku Umar. Selama suaminya hidup, baik ketika bersama Teuku Ibrahim, maupun dengan suaminya yang terakhir Teuku Umar, ia tetap ikut berjuang. Setelah Teuku Umar meninggal, pahlawan wanita dari Aceh ini tidak surut dari perjuangannya, ia bahkan bertindak sebagai pimpinan pasukan.
Akhirnya, karena jumlah pasukan musuh jauh lebih besar, Cut Nyak Dien ditawan kemudian diasingkan ke Jawa. Dan meninggal di tempat pengasingan, Sumedang, Jawa Barat.
Yang patut dicatat dari pribadi Cut Nyak Dien adalah, selama hidupnya penuh dengan perjuangan dan pantang menyerah demi keadilan dan kebenaran.
P7001923.5 RUS c | 923.5 RUS c | My Library (900-999) | Tersedia |
P7000923.5 RUS c | 923.5 RUS c | My Library (900-999) | Tersedia |
P7002923.5 RUS c | 923.5 RUS c | My Library (900-999) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain